Sri Pendowo, Suasana haru dan penuh keberkahan menyelimuti acara Peresmian dan Haul Masayikh Pondok Pesantren Bustanul Barokah Cendekia yang digelar dengan penuh khidmat. Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu 29 Juni 2025, dihadiri oleh, ratusan masyarakat, tokoh agama, serta pejabat setempat.
Acara ini menjadi momen penting dalam sejarah pondok pesantren ini, karena selain memperingati haul para masayikh yang telah wafat dan berjasa dalam mendirikan serta mengembangkan pesantren, juga menjadi penanda diresmikannya sejumlah fasilitas baru yang akan menunjang kegiatan pendidikan dan keagamaan di lingkungan pesantren BBC (Bustanul Barokah Cendikia).
Komisi I DPRD Lampung Gelar RDP Terkait Sengketa Tanah Way Hui, Mantan Kapolda Ikut Bicara
KH. Dr. Fahimul Fuad, M. Sy, pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Barokah Cendekia dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan. Beliau juga menekankan pentingnya meneruskan perjuangan para masayikh dalam menjaga nilai-nilai keilmuan, akhlak, dan perjuangan dakwah Islam.
“Kita hadir di sini bukan hanya untuk mengenang, tapi juga untuk meneruskan perjuangan para masayikh yang telah mendidik dan membimbing kita,” ujar beliau.
Kegiatan peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan doa bersama. Fasilitas baru yang diresmikan antara lain: gedung asrama santri putri, ruang kelas baru, dan tempat ibadah di pesantren.
Sementara itu, KH. Mukhtar Sya’roni dalam rangkaian haul kali ini, beliau membacakan tahlil dan doa bersama untuk para masayikh yang telah wafat, seperti KH. Abdul Manan, KH. Nurul Huda Mastur, Ibu Nyai Hj. Siti Asiyah, Gus M. Yazid Bustomi, Ibu Nyai Hj. Umi Latifah. Kegiatan dilanjutkan dengan mauidzah hasanah yang disampaikan oleh KH. Thoha Muntaha, yang memberikan pesan agar paramasyarakat turut mendukung hadirnya pesantren BBC.
” Di saat arus modernitas kadang menjauhkan manusia dari nilai agama, pesantren BBC menjadi benteng moral dan spiritual. Pesantren progresif menyajikan Islam dengan cara yang inklusif, solutif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman“, Ujar Beliau.
Acara ini ditutup dengan pembacaan sholawat dan makan bersama sebagai wujud syukur dan kebersamaan telah terlaksananya acara tersebut.
Sumber :
Warta Santri
